Sore itu hujan deras. Aku datang dengan dua buah payung. Keduanya kuberikan kepada mereka. Tapi bukan itu tujuanku. Tujuanku ke sini untuk menjemputmu.
Air hujan membuatku sulit melihat. Tapi kita tetap bisa bertemu. Bukan karena kamu memanggil namaku. Tapi karena aku langsung bisa menemukanmu di antara kerumunan orang-orang.
Lalu kamu malah pergi. Karena kamu sudah punya payung. Buat apa pulang bersamaku yang membawa payung, tapi malah memberikannya kepada orang lain? Buat apa membagi payungmu denganku yang ukuran tubuhnya satu setengah kali ukuran tubuhmu?
Kamu membuka payung. Kamu menoleh. Aku mengikutimu. Kita berjalan. Berebut siapa yang harus dilindungi dari tetesan air hujan. Berebut saling melindungi. Aneh. Akhirnya payung itu pun terbuang. Kenapa sih harus kita buang?
Kamu ambil lagi. Dan kita berjalan. Zig zag menghindari genangan air. Becek, kataku berkomentar. Biarin, timpalmu.
No comments:
Post a Comment