Monday, 14 April 2014

tolong, jangan jatuh cinta dengan orang yang kucintai

aku menyusuri jalan setapak itu. kurasakan tetesan air hujan yang tertinggal di pohon, menetes dan mengenai dahiku. aku tetap berjalan lambat sambil membuka belitan kabel headsetku. hari sudah senja, tapi aku tetap tidak menemukan alasan untuk mempercepat langkahku. aku hanya ingin menikmati setiap langkahku; menghirup bau hujan yang sudah reda dan mendengarkan bunyi kerikil-kerikil basah yang kuinjak.

aku melihatnya. aku terus melihatnya, tanpa berusaha berpaling sedetik pun. sejak pertama kali aku melihatnya, aku tidak pernah bisa berpaling. mataku selalu tertuju kepadanya. pikiranku selalu dipenuhi oleh sosoknya. mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandnagan pertama. entahlah. aku bahkan tidak tahu apa itu cinta.

aku tetap berjalan dan aku tahu suatu waktu kami akan berpapasan. aku tidak perlu berpikir, aku tidak perlu bersikap tidak natural. kau bahkan tidak tahu aku ada. aku hanya melihatmu dari kejauhan, tanpa kau sadari. 

lalu kita bertemu di suatu titik. aku menatap lurus ke depan, dan entah bagaimana, kau melihatku! sesuatu di wajahmu menyakinkanmu bahwa ini kali pertama kau melihatku. matamu seakan berkata, "baru aku lihat gadis ini di sini," dan bagiku itu tidak masalah. setidaknya, mulai hari ini, kau tahu aku ada.

aku tidak berharap banyak, karena kau hanya seperti angan bagiku. aku tetap berjalan dan tidak menoleh. lalu, kurasakan seseorang menatapku. aneh memang, seolah punggungku punya mata saja! aku tetap berjalan, berusaha tidak peduli. tapi aku masih merasakan tatapan itu.

aku berhenti, lalu berpaling. aku melihatnya, berdiri di sana, diam, menatapku. aku berusaha mengamati wajahnya, dan aku seolah bisa memahami. mungkinkah ia sadar siapa aku? mungkinkah ia tahu?

aku diam, bingung. apakah aku harus tersenyum, atau malah pergi? aku bahkan tidak bisa menatapnya lebih lama lagi. lututku lemas, pandanganku kabur. kurasa aku bisa pingsan dalam waktu lima belas menit jika ia memandangku terus seperti itu.

lalu, ia tersenyum. senyuman paling indah dan paling mempesona yang pernah aku lihat. sedetik aku ragu. haruskah aku mebalasnya?

di tengah kebimbanganku, aku teringat sesuatu. teringat gadis manis yang menyukainya. aku tidak secantik dia, tidak seanggun dia. aku hanyalah gadis biasa. kenapa ia harus jatuh cinta pada orang yang aku cintai?

kebimbanganku menjadi perasaan putus asa. rasanya aku ingin memohon kepada gadis itu, kepada gadis mana pun, kepada semua gadis: tolong, tolong jangan jatuh cinta dengan orang yang aku cintai! aku selalu kalah. aku tidak pernah dipilih ketika aku menjadi pilihan. aku perlu menjadi satu-satunya, supaya tidak ada pilihan, supaya aku tidak tersingkirkan. tolong, jangan jatuh cinta dengan orang yang kucintai.










aku melihatnya lagi. ia masih tersenyum. sorot matanya teduh, membuatku sedikit lebih tenang. lalu aku tersadar. aku tidak akan tersingkirkan karna aku bukan pilihan. tidak pernah ada pilihan. tidak ada.

No comments:

Post a Comment