aku suka rabu. rabu bebas rabu tidak ada kemungkinan bertemu denganmu. rasanya hariku bebas. tawa lepas, dan aku bahkan bisa beristirahat.
aku tidak memghindarimu. aku hanya tidak tahu bagaimana harus bersikap kepadamu. semenjak kejadian dulu, bukankah kita sudah kembali normal? setidaknya, begitu lah menurutku. aku sudah bersikap biasa saja kepadamu, mencoba biasa saja dan tidak melibatkan perasaan saat aku bertemu atau melihatmu. tapi menurutku, kau belum bisa. atau entahlah,. hanya saja itu sedikit membuatku bingung bagaimana harus bersikap.
lalu aku mengatakannya kepadamu. ya, ada komunikasi di antara kita dan aku ingin tidak akan ada lagi salah paham atau hal semacamnya. lalu kau mulai bersikap menjengkelkan dan itu membuatku sebal. tapi, seperti biasa, aku bersikap biasa lagi. dan apa yang terjadi? kau menghindar. responmu bahkan berlebihan setiap kau tidak sengaja membuat kesalahan remeh kepadaku, seperti menginjak bayanganku di tanah. sangat berlebihan, hingga kau mengira dengan hanya salah langkah di bawah terik matahari dan aku akan memasang papan dada bertuliskan "I HATE YOU".
kau tahu, kau perlu sedikit lebih rileks. tapi buat apa aku memikirkan hal ini? toh yang ada di antara kita hanya salah paham lagi dan lagi. bahkan dengan aku menuliskan ini di sini, kau mungkin akan serta merta berasumsi "SHE HATES ME!" dan bereaksi berlebihan seperti biasa. dan aku sudah tidak peduli. hidup mengajarkanku untuk tidak memusingkan hal-hal di luar kendali ku. aku tidak peduli kau atau dia atau siapa pun berbicara apa saja tentangku di belakangku.
jadi, tidakkah jelas mengapa aku menyukai rabu? ya, aku tidak pernah bertemu denganmu di hari rabu. bukan aku membencimu, atau menghindarimu. hanya saja akan lebih nyaman jika kita tidak bertemu. karena kalau kita bertemu, hanya akan ada salah pahan yang terjadi.
rabu, aku menyukaimu.
No comments:
Post a Comment