Sunday, 3 March 2013

tanpa salah paham lagi

aku menjejalkan semua aura positif yang bisa kuserap dari sekitarku ke dalam jiwaku. aku perlu mencuci pikiranku, juga membersihkan hatiku. sudah terlalu sesak akan semua hal. lalu, kau ada di hadapanku. aku melihatmu dan menghampirimu. kulihat raut wajahmu berubah. seperti biasa, raut wajah dan sikapmu akan berubah ketika melihatku. seperti ada reaksi khusus denganku.

aku menatap matamu. kulihat ekspresimu bukanlah ekspresi negatif yang selama ini kau tunjukan belakangan ini. aku bisa menyerap aura positifmu dan merasakan jiwa kita menyatu. dan bahkan ketahuilah, meskipun kau menebarkan aura negatif, aku tetap akan bisa menyatu denganmu. mungkin kau terkadang tidak sadar. atau mungkin kau sadar. entahlah.

ada keheningan di antara kita selama beberapa saat. matamu berbicara, aku tahu betul itu. kita bertatapan selama beberapa detik. bisa kurasakan jiwa kita semakin menyatu. seketika aura positif yang putih bersinar menyelubungi kita. 

aku bisa merasakan kelembutan itu dari tatapan matamu. aku tahu apa yang kau rasakan, dan aku juga merasakan hal yang sama. tapi, aku lebih unggul darimu perihal dalam hal ini. di beberapa situasi, aku lebih bisa tenang, namun di situasi lain, kau yang lebih bisa memegang kendali.

kita mulai berbicara. awalnya sulit, namun selanjutnya semua mengalir begitu saja. aku mengungkapkan yang kurasakan, juga kegusaranku. begitu juga denganmu. kita bercerita banyak. aku bisa merasakan kerinduan yang kurasakan. aku merindukanmu. namun kerinduan itu selalu tertutup dengan aura negatif yang terlalu sering aku serap.

aku rindu berada di dekatmu. aku rindu berbicara denganmu. aku rindu menatap matamu. aku rindu mendengarkanmu. dan melihat kau berada di hadapanku, semua aura negatif yang telah sekian lama kuserap di antara kita, menghilang.

ada hal-hal yang perlu kutanyakan. tidak banyak. tapi aku hanya perlu sedikit penjelasan darimu. karena seperti biasa, aku bisa mengerti maksudmu. aku bisa mengerti perasaanmu. seperti biasa, tidak pernah berubah. jika di suatu waktu kita berada di tumpuan yang berbeda, itu bukan karena aku tidak memahamimu. itu karena aku yang secara tidak sadar berpura-pura tidak memahami.

aku menangis dan kau menenangkan. lalu kau menangis. aku bisa merasakan apa yang kau rasakan saat kau menangis di sebelahku. aku menangis, kau menangis. tapi ini bukan tentang kita. kuredam tangisku dan menenangkan diri. kubiarkan aura ketenanganku ikut serta menyelimutimu, menenangkanmu. begitulah caraku mnenangkanmu selama ini.

aku berharap kita akan baik-baik saja ke depannya. tidak ada salah paham lagi, tidak ada aura negatif lagi di antara kita. dan aku yakin, entah bagaimana, kita akan baik-baik saja, tanpa salah paham lagi.



No comments:

Post a Comment