Darling just dive in right in
And follow my lead
Well I found a girl
Beautiful and sweet
I never knew that you are someone waiting for me
- Ed Sheeran
Pertama mendengar lagunya, aku biasa saja. Another song of our Ed Sheeran, I thought. Beda dengan Shape of you-nya yang langsung ingin aku dengar berkali-kali, Perfect langsung membuatku melupakannya begitu saja. Tanpa kesan. Mungkin karena aku kurang begitu suka dengan melodi awalnya.
Tapi, semua orang menyukainya. Semua mendengarkan lagunya. Semua menyanyikannya. Sampai aku terpaksa hafal. Sampai aku terpaksa merenungkan liriknya.
Kata mereka, lagunya indah. Liriknya menyentuh.
"She shares my dreams, I hope someday she'll share her home..."
Begitu, katanya. Yang kupikirkan adalah, perempuan itu juga seorang musisi seperti Ed Sheeran. Perempuan itu juga seorang seniman seperti Ed Sheeran. Perempuan itu juga hidup untuk menyanyi seperti Ed Sheeran.
Jadi, di situlah aku berpijak.
Dulu.
Tapi, sekarang kusadari, bukan itulah maksudnya. Mimpi yang dimaksud bukan cita-cita, bukan profesi, bukan keinginan semata.
Baru sekarang aku tahu, maksud Ed Sheeran bukan seperti apa yang aku pikirkan selama ini. Perempuan itu memiliki pandangan yang sama dengannya. Perempuan itu memiliki pemikiran yang sama dengannya. Perempuan itu memiliki rencana masa depan yang sama dengannya. Perempuan itu melihat dunia dengan cara yang sama seperti Ed Sheeran melihat dunia. Perempuan itu berbicara dengan bahasa yang sama seperti Ed Sheeran.
Satu bahasa. Satu jiwa. Satu mimpi.
"We are still kids but so in love..."
Yes, the are still kids, but that's okay. They are so in love, so be it. And they'll still in love thousand years later.
Mimpi yang sama, jiwa yang sama, bahasa yang sama, tidak akan terpisah, dan tidak akan berubah.