semuanya bergantung pada ipk. begitulah realitasnya. meskipun pada akhirnya kehidupan sosial kita yang menentukan, tapi ipk sebagai penentu awal.
aku menyaksikan bagaimana orang orang sulit menggapai mimpinya karena ip. dan kini aku melihat bagaimana orang orang bisa dengan mudah mencapai mimpiku yang sudah sepanjang hidupku aku impikan. impian itu bukan impian mereka. katakan saja dengan ip mereka yang lebih baik dariku, merela bisa menggapai impian mereka sekaligus impianku. ironis bukan?
bukan. bukan salah mereka. semua sah sah saja. au hanya menyayangkan bagaimana dunia ini seolah hanya melihat ipk. haruskah orang dengan ipk kecil sepertiku kehilangan mimpi mimpiku?
No comments:
Post a Comment