Monday, 25 March 2013

this my analysis, this is my assumption

this my analysis, this is my assumption.

you're just looked away and i just get caught by your eyes. so, you're not looking at me, but you accidentally see mefor some time, you were following the direction of my path. you're just a little intrigued and wanted to know who i am and what i do. nothing more.

when you already know what you want to know, when you're satisfied being nice, you will turn your eyes again. then, you will go, without even see me at all.

heartquake

there is a feeling that lately I feel. I do not know since when I feel it and I do not know what this feeling. i just know that i felt a strange sensation suddenly, for no apparent reason. whether the impact of what and who. 

i want to know what the feeling is. i want to know the reasons behind the strange sensation. i want to know to whom this feeling. but in the end, i could only see the vast field in front of me with a lot of people passing by without knowing who he is.

my friend said it called heartquake. he said, sometimes we have to ignore this feeling for a while. instead of avoiding or eliminating, only to find the right answer.

so, now i'm doing is silent, waiting. waiting for the source of these feelings out so i'll know who it is. who causes this feeling. who had a huge impact for me. i would know, but later.

between being pessimistic and realistic

there is a difference between being pessimistic and realistic. pessimistic means we've given up in advance without any effort or even without the intention of trying. while realistically we are looking at relita there and see little possibilities. with the little possibility, we do not necessarily give up or back, but keep moving forward only with more rational thoughts and expectations under control.in life, we must always be realistic. well, let's say there are miracles can happen any time. but in some ways, we have to be realistic and determine the attitude we should take. so, if now I'm being realistic, I'm not wrong, isn't it?

Wednesday, 6 March 2013

aku ingin kembali

aku menyusuri jalan dalam kebisuan dan kesendirianku
ku lihat di berbagai sisi dunia yang ku lalui
pikiranku mengelana jauh

teringat masa lalu yang belum pernah terjadi
teringat bagaimana perasaan dan hari hari ku ketika itu
teringat semua yang terjadi
masa lalu yang tidak pernah terjadi
tapi akan sellau abadi dalam ingatanku

ingin aku kembali ke kehidupan itu
kehidupan yang berbeda dengan yang kujalani
tapi semua seolah menegaskan
jika itu kehidupanku, maka selama ini bukan kehidupanku

aku selalu yakin dua kehidupan ini akan bergabung
tapi sampai detik ini harapanku akan hal itu memudar
seperti aku hanya akan menjalani kehidupanku
dan tidak akan pernah bisa merasakan kehidupan satunya

aku rindu
rasanya lelah di kehidupan ini
di mana aku sendiri
seperti tiada berkawan

aku ingat bagaimana rasanya tidak pernah sendiri
aku ingat bagaimana rasanya dijaga
aku ingat bagaimana rasanya dilindungi
aku ingat bagaimana rasanya didahulukan
aku ingat bagaimana rasanya dihargai

tapi semua hanya berupa ingatan
dan dua kehidupan ini berbeda
aku terjebak di kehidupan ini dan merasa sendiri
tapi aku juga tidak bisa menggapai kehidupan itu

aku ingin kembali ke kehidupan itu
bagaimana caranya?
aku ingin dua kehidupan itu bergabung
tapi, mungkinkah?
hanya dalam cerita-cerita, kehidupan asli dan kehidupan yang tak pernah terjadi yang bisa bergabung

atau, bisakah ia dari masa lalu kembali?
di sini, bersama ku, bergabung dengan kehidupanku ini
bisakah aku menyentuhnya?

dan pikiran itu memudar, sejalan dengan realita kehidupan sekarang yang makin jelas
aku ingin kembali...

Sunday, 3 March 2013

tanpa salah paham lagi

aku menjejalkan semua aura positif yang bisa kuserap dari sekitarku ke dalam jiwaku. aku perlu mencuci pikiranku, juga membersihkan hatiku. sudah terlalu sesak akan semua hal. lalu, kau ada di hadapanku. aku melihatmu dan menghampirimu. kulihat raut wajahmu berubah. seperti biasa, raut wajah dan sikapmu akan berubah ketika melihatku. seperti ada reaksi khusus denganku.

aku menatap matamu. kulihat ekspresimu bukanlah ekspresi negatif yang selama ini kau tunjukan belakangan ini. aku bisa menyerap aura positifmu dan merasakan jiwa kita menyatu. dan bahkan ketahuilah, meskipun kau menebarkan aura negatif, aku tetap akan bisa menyatu denganmu. mungkin kau terkadang tidak sadar. atau mungkin kau sadar. entahlah.

ada keheningan di antara kita selama beberapa saat. matamu berbicara, aku tahu betul itu. kita bertatapan selama beberapa detik. bisa kurasakan jiwa kita semakin menyatu. seketika aura positif yang putih bersinar menyelubungi kita. 

aku bisa merasakan kelembutan itu dari tatapan matamu. aku tahu apa yang kau rasakan, dan aku juga merasakan hal yang sama. tapi, aku lebih unggul darimu perihal dalam hal ini. di beberapa situasi, aku lebih bisa tenang, namun di situasi lain, kau yang lebih bisa memegang kendali.

kita mulai berbicara. awalnya sulit, namun selanjutnya semua mengalir begitu saja. aku mengungkapkan yang kurasakan, juga kegusaranku. begitu juga denganmu. kita bercerita banyak. aku bisa merasakan kerinduan yang kurasakan. aku merindukanmu. namun kerinduan itu selalu tertutup dengan aura negatif yang terlalu sering aku serap.

aku rindu berada di dekatmu. aku rindu berbicara denganmu. aku rindu menatap matamu. aku rindu mendengarkanmu. dan melihat kau berada di hadapanku, semua aura negatif yang telah sekian lama kuserap di antara kita, menghilang.

ada hal-hal yang perlu kutanyakan. tidak banyak. tapi aku hanya perlu sedikit penjelasan darimu. karena seperti biasa, aku bisa mengerti maksudmu. aku bisa mengerti perasaanmu. seperti biasa, tidak pernah berubah. jika di suatu waktu kita berada di tumpuan yang berbeda, itu bukan karena aku tidak memahamimu. itu karena aku yang secara tidak sadar berpura-pura tidak memahami.

aku menangis dan kau menenangkan. lalu kau menangis. aku bisa merasakan apa yang kau rasakan saat kau menangis di sebelahku. aku menangis, kau menangis. tapi ini bukan tentang kita. kuredam tangisku dan menenangkan diri. kubiarkan aura ketenanganku ikut serta menyelimutimu, menenangkanmu. begitulah caraku mnenangkanmu selama ini.

aku berharap kita akan baik-baik saja ke depannya. tidak ada salah paham lagi, tidak ada aura negatif lagi di antara kita. dan aku yakin, entah bagaimana, kita akan baik-baik saja, tanpa salah paham lagi.