Tuesday, 22 January 2013

Bab 1 Pemulihan Jiwa by Dedy Susanto

membaca buku bestseller yang sangat menarik dan bagus, membuatku ingin merangkum tiap bab yang kubaca dan membagikannya kepada orang lain.

dalam bab satu yang kubaca, ada hal baru yang aku temukan. hal yang sebelumnya belum pernah terpikirkan olehku, dan mengusikku. di halaman pertama bab tersebut, tertera kalimat yang mmebuatku melebarkan mata dan langsung mengambil stabilo ku, lalu menandai kalimat-kalimat tersebut.

"tahu dan semakin rahu adalah suatu kondisi yang membuat orang menjadi semakin kurang bahagia. sebaliknya, kondisi jiwa yang mengerti dan semakin mengerti bisa mempertahankan kebahagiaan."

maksudnya adalah, semakin kita tahu banyak hal, semakin penuh kita akan suatu hal, semakin kurang bahagia hidup kita. seakan ada hal negatif yang turut serta setelah "tahu" itu kita miliki. tapi saat kita mengerti sesuatu, kita akan lebih bahagia. karena kita memaklumi, maka kita memahami. dan karena memahami, kita bisa menerimanya dan akhirnya kita bisa tenang dan bahagia.

memaknai bagian ini membuatku tersentak. pertama kali yang terbersit di benakku adalah "kepo itu membuat merana". benar memang, dan aku sudah tahu sejak dulu bahwa kepo hanya akan membuat kita sakit hati, kebanyakan. mengetahui terlalu banyak, mengetahui tentang orang lain atau apa pun yang membuat hati kita terasa sakit, dan pada akhirnya kita diliputi gundah gulana. memang. terkadang rasa ingin tahu yang terlalu besar bis amenjerumuskan dan membunuh kita.

rasa keinginantahuan yang besar harus diimbangi dengan pengertian. di sini ada satu poin lagi yang aku tangkap. bahwa bukan berarti kita tidak boleh mencari tahu sesuatu. bukan berarti kita tidak boleh mencari tahu kebenaran. semua sah-sah saja. tapi rasa ingin tahu tersebut harus dibarengi dengan tanggungjawab akan mengerti keadaan. jadi, kita tidak hanya tahu suatu hal, tapi mengerti.

"orang yang bijaksana tidak akan pernah sakit hati sebab ia mengerti."


1 comment:

  1. Dear Meihandayi, thanks untuk resensinya, salam bahagia


    Dedy Susanto

    ReplyDelete